- Start Posting
-
Like Us
-
Tell a Friend

Hai Property People,
Setuju ga kalo Rumah123.com bilang… Punya Rumah sendiri itu enak loh..
Kamu bisa ngelakuin kegiatan apa aja, tanpa perlu takut diomelin.. (eits ngelakuin kegiatannya yang positif dan ga ngeganggu tetangga yaa :p)
Nah, untuk ngerayain Kemerdekaan Negara tercinta kita yang ke-72 tahun, Rumah123.com mau bagi-bagi hadiah nih..
Caranya gampang kok, kamu cuma perlu:
1. Registrasi di Forum Rumah123.com
2. Tulis cerita #123MaknaMerdeka punya properti sendiri versi kamu atau teman kamu di thread ini
3. Setelah cerita, share thread ini ke sosial media kamu
4. Jangan lupa mention akun sosial media Rumah123.com dan pake hashtag #123MaknaMerdeka
Gampang kan?? Biar lebih seru, Rumah123.com kasih tau deh hadiahnyaa..
- 1 Unit Canon IXUS
- 1 Unit Xiaomi Yi
- 1 Unit Asus Zenpad
- Voucher MAP @1Juta untuk 4 Pemenang
Seru kaaan?? Nah, Rumah123.com tunggu yah cerita #123MaknaMerdeka versi kamu sampai 31 Agustus 2017.
MERDEKAAA!!!
Keputusan pemenang dari Rumah123.com bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
Comment (s)
SIFA FAUZIAH
Senin, 14/08/2017 11:00
Makna merdeka versi aku adalah berawal ketika hati ini selalu bersedih dan menangis melihat ibu satu-satunya harus ikut anaknya pindah sana pindah sini dari kontrakan satu ke kontrakan lain. melihatnya yang semakin menua, tubuhnya yang semakin rentan. dalam hati selalu berdoa semoga bisa segera membeli rumah sebelum kontrak rumah berakhir, agar ia tenang dan bahagia dihari tuanya tidak harus berpindah tempat tinggal dan tekad untuk membeli rumah sendiri semakin besar. dengan bismillah dan meminta doa pada ibu semoga sebelum kontrak rumah habis aku bisa membeli rumah untuknya. dan doa itu terkabul, Allah merestui itu semua, untuk aku bahagiakannya karna tanpa disangka-sangka aku bisa membeli rumah sendiri dan dibeli secara cash dari hasil uang tabungan bersama suami diaman usia pernikahan yang baru berjalan 8 bulan. yang rencana hanya untuk dp rumah KPR ternyata kami mendapatkan rezeky yang lebih dan tak terkira. itulah merdeka versi ku dimana kita bisa membahagiakan orangtua (Ibu) dan membuatnya tersenyum dan menangis bahagia dengan memberikan rumah dan tempat tinggal untuknya. @rumah123.com #123MaknaMerdeka
Abdul Kadir
Senin, 14/08/2017 18:13
Makna Merdeka bagi saya menurut saya adalah terbebas dari belenggu penjajahan, kita bebas berkarya, dan hidup dengan penuh rasa damai. Apalagi bisa punya rumah sendiri, kita merasa terbebas dari biaya rumah kontrakan dan bisa hidup dengan damai. Begitupun yang saat ini kakak saya alami, selama hampir 20 tahun, mimpi beliau memiliki rumah sendiri sudah terwujud di tahun 2017. Setiap perjuangan hidup memang tidak pernah ada hasil yang mengkhianati. Harapan saya juga semoga tahun depan diberikan rezeki yang lebih dan bisa membeli rumah dengan merdeka di Rumah123.com. @rumah123.com #123MaknaMerdeka
indah purwitasari
Selasa, 15/08/2017 13:37
Makna Merdeka?emm menurut aku merdeka itu kalau kita bisa leluasa melakukan apapun yang kita inginkan (tapi yang positif loh ya...). Komitmen aku dari dulu, setelah menikah pantang tinggal dirumah orang tua / mertua. Lebih baik orang tua yang ikut kita daripada kita yang ikut orang tua. Nah, setelah menikah aku sempet nih kontrak rumah selama 2 tahun, belum merdeka karena terbebani keinginan punya rumah sendiri. Alhamdulillahnya....setelah itu aku bisa punya rumah sendiri, dengan bantuan Rumah123.com yang memudahkan aku dalam mencari properti yang sesuai dengan kriteria dan budget aku. MERDEKA !!!! Dengan punya rumah sendiri aku bisa membuktikan kepada orang tua dan keluarga kalau kami sudah mandiri secara finansial. Jadi, nggak ada lagi deh yang ngelarang beli ini itu. Dan..punya rumah sendiri itu enak bangettt,,mau dibangun kayak apa, di design sesuka kita,gak ada yang ngelarang. @rumah123.com #123MaknaMerdeka
Hendriyanto Zaki Nur Rahmat
Selasa, 15/08/2017 15:44
Bagi sebagian orang, memiliki rumah sendiri bukan perkara yang gampang. Masalah ini bisa menjadi salah satu keputusan terbesar yang pernah diambil oleh seseorang atau keluarga. Banyak yang harus dipertimbangkan di sini, mulai dari besarnya dana yang dibutuhkan untuk uang muka dan cicilannya, mencari lokasi yang tepat secara geografis maupun sosial, sampai dengan negosiasi untuk medapatkan harga yang pas.
Namun, dibalik besarnya komitmen yang harus dijalani, memiliki rumah sendiri dapat memberikan kita kebebasan. Terutama bebas dari rasa khawatir akan masa depan. mIsal, bila mengontrak biasanya ada jangka waktu yang belah ditentukan oleh pemilik rumah. Belum lagi jika sewaktu-waktu diminta meninggalkan rumah tersebut. Semua masih belum jelas. Hari ini masih di sini, tapi ke depannya belum tahu mau tinggal di mana lagi.
Kebebasan yang lain adalah keleluasaan untuk mendekorasi rumah yang ditinggali. Setiap sudut rumah dapat dimodifikasi sesuai dengan keinginan kita. Jika wujud rumah tersebut menjadi sesuai dengan apa yang diimpikan, tentu kita akan merasa nyaman sehingga betah untuk berlama-lama berada di dalamnya.
Kelebihan selanjutnya adalah kita tidak mengeluarkan uang dengan sia-sia. Bila mengontrak, kita akan kehilangan nilai dari uang yang dibayarkan karena harga properti yang terus melambung akan beriringan dengan harga sewa rumah juga naik. Sedang bila membeli rumah, baik cash maupun dengan cicilan KPR, nilai uang yang dikeluarkan akan setara dengan keuntungan yang didapat.
@rumah123.com #123MaknaMerdeka
arni susanti
Rabu, 16/08/2017 08:06
Assalamualaikum warrahmatulahi wabarakatuh. Ini adalah kisah sahabatku. Dulu, sebelum menikah. Sahabatku tinggal bersama kakak laki-lakinya di rumah peninggalan kedua orangtua mereka. Mereka berdua adalah yatim piatu. Waktu berjalan dan keduanya sudah berumah tangga. Sang kakak memiliki 2 orang anak dan adiknya memiliki 1 orang anak. Saat anaknya tumbuh besar, mereka mulai bingung untuk membagi ruangan, karena rumah yg mereka tinggali tidaklah luas untuk 2 kepala keluarga. Mereka lalu sepakat untuk menjual rumah tersebut.
yuliana
Kamis, 17/08/2017 12:23
aku dan suami sudah 9 tahun menikah...awal menikah kami sepakat untuk tinggal terpisah dari orang tua...karena belum punya dana cukup untuk membeli rumah akhirnya kami mengontrak rumah (sambil menabung untuk membeli rumah)...selama 8 tahun kami hidup mengontrak rumah dan selama itu pula aku merasa lelah karena harus berpindah-pindah kontrakan...mau tidak mau aku harus bersabar...dan akhirnya kesabaran ku berbuah manis...setahun yang lalu kami membeli rumah dari hasil menabung selama 8 tahun.. walaupun sederhana tapi aku senang sekali dengan rumah kami ini...
achmad ridwansyah
Kamis, 17/08/2017 17:06
punya properti sendiri itu sangat luar biasa,selain investasi juga bisa di tempati untuk tinggal,karena kita bisa mengkreasikan/menuangkan apa yang ada di pikiran dan hati kita tentang bentuk serta dekorasi apa yang cocok dan sesuai dengan keinginan kita tapi itu masih harapan saja karena pada kenyataannya saya belum memiliki properti sendiri muehehehe....Seandainya saya sudah merdeka secara properti apa yang akan saya kreasikan adalah kenyamanan yang menjadi hal utama,harus bisa menjadikan Rumahku adalah SURGA ku "Home Sweet Home" ukuran,bentuk dan luas serta bagusnya suatu properti itu relatif, yang terpenting kita bisa menikmati kebahagian bersama orang-orang tercinta di dalam properti tersebut. #123MaknaMerdeka Punya Properti sendiri
Vidiya Hanafiah
Jumat, 18/08/2017 05:51
#123MaknaMerdeka punya rumah sendiri menurut saya itu selain karena bebas ngedekorasi rumah sesuai selera saya, yang paling asik itu saya bebas ngapain saja di rumah. Kalau sifat malesnya lagi keluar, saya bisa cuma santai-santai seharian di rumah. Gak perlu cuci piring, nyapu-ngepel, beres-beres rumah. Meski rumah berantakan karena lagi males ngapa-ngapain, saya gak perlu malu sama orang lain, dan gak bakal ada yang ngomelin kenapa rumah belum diberesin. Hihihi... BEBAS! MERDEKA!
Fajrul Azmi Syahputra
Jumat, 18/08/2017 09:52
#123MaknaMerdeka punya properti sendiri versi saya ....
Devi Godri
Jumat, 18/08/2017 11:32
hs
Aranya Sekar
Jumat, 18/08/2017 11:40
hai Rumah123, berikut adalah #123MaknaMerdeka punya properti sendiri versi aku
ayahku adalah anak terakhir dari 8 bersaudara. ke 7 saudaranya tinggal dan menetap di luar kota. selama berkeluarga ayah menetap di rumah "keprabon" (rumah eyang, yg merupakan rumah warisan untuk dibagi).
sampai saat ada kakak ayahku yg pensiun dan memutuskan untuk kembali ke kampung halaman dan tinggal bersama kami di rumah keprabon tsb.
namanya juga 2 keluarga dalam satu rumah itu agak sulit, benar kata pribahasa jawa yg mengatakan "sedulur cedak mambu batang, sedulur adoh mambu wangi". terjadi banyak kesalah pahaman dan membuat jadi tidak akur, jadinya tidak baik.
ayah memutuskan untuk membeli rumah dan ditinggali bersama keluarga sendiri.
rumah type 36 dua lantai, dengan 3 kamar tidur, 2 kamar mandi, dapur, ruang tamu dan taman. cukup kaget rasanya menempati rumah yg lebih kecil daripada sebelumnya. tapi rasa nyaman dan senangnya jauh lebih besar.
kami sekeluarga makin akrab dan dekat di rumah mungil kami ini. seperti apapun rumah itu, kalau milik sendiri akan terasa jauh lebih nyaman, lebih tentram.
Devi Godri
Jumat, 18/08/2017 11:41
#123MaknaMerdeka punya properti
Keypama Ginting
Jumat, 18/08/2017 20:02
Aaaaaaa,,,ingin rasanya berteriak dengan sangat kencang. Tepat 30 juli 2015 lalu aku merasakan hidupku sebagai lelaki tidak berarti, segala yang kuimpikan sangat jauh dari genggaman. Rumah dengan pekarangan luas ditambah kolam renang jika anak ku ingin bermain air, atau berendam di bath tube yang sangat kuinginkan selagi lelah sepulang bekerja. Tapi saat itu semua hanya omong kosong, aku merasa sudah terlambat. Perkataan pedas dari orang tua seolah menambah pedas derita ku 2x lipat. Aku seperti dijajah oleh rasa impianku sendiri.
Tegar Argandi
Sabtu, 19/08/2017 19:12
#123MaknaMerdeka
Abdullah Bin Umar Hasan
Sabtu, 19/08/2017 19:21
Aprina Retnaningrum
Senin, 21/08/2017 13:23
Memerlukan waktu 6 tahun sejak pernikahan kami untuk bisa memiliki properti sendiri. 3 tahun pertama tinggal bersama orang tua. 3 tahun berikutnya mengontrak rumah orang. Cukup lama memang. Karena keterbatasan finansial, semua harus diperhitungkan dengan matang. Banyak kebutuhan lain selain papan yang juga harus dipenuhi. Jangan sampai nanti terjadi masalah di tengah jalan.
Setelah bekerja keras, berhemat ,dan menabung selama 6 tahun akhirnya kami nekat mengajukan KPR untuk membeli rumah. Kami berpikir, kalau menunggu sampai merasa cukup mungkin malah tidak akan terbeli karena nilai properti sangat cepat kenaikannya. Apalagi, bila mengontrak, kita tidak akan mendapatkan hasil apapun dari uang telah dikeluarkan. Rumah yang ditempati tetap saja tidak akan menjadi milik kita. Berbeda dengan mengeluarkan uang untuk membeli, walau memang lebih banyak namun pada akhirnya rumah tersebut akan menjadi milik kita sepenuhnya.
Memang terasa sekali bedanya sebelum dan setelah memiliki rumah sendiri. Tak ada lagi kekhawatiran akan masa depan, terutama masalah akan tinggal di mana. Kepastian yang ada membuat kami lebih optimis dalam menajalani hidup ini. Semangat dalam berkarya juga semakin menyala karena semua hasilnya akan kembali pada kita, tak hanya sekedar masuk tabungan orang lain saja. Walau rumah hanya sederhana saja, yang penting kami nyaman tinggal di dalamnya. Apalagi rumah ini bisa didekorasi dan dikembangkan sesuai dengan keinginan. Sedikit demi sedikit ditambah ini, ditambah itu hingga akhirnya nanti terwujud sebuah rumah impian. Bagi kami ini adalah sebuah pencapaian yang luar biasa. Semua jerih payah selama 6 tahun akhirnya terbayar lunas. Sungguh lega rasanya.
#123MaknaMerdeka
Lharasatie Kinanti Asaga
Rabu, 23/08/2017 02:02
Suatu bangsa memiliki tanah air sendiri dan suatu individu/keluarga memiliki rumah tinggal sendiri. Menuruku keduanya memilki ‘template’ yang sama hanya saja memiliki ukuran yang berbeda. Maka tidak salah apabila makna merdeka memiliki tanah air sendiri bagi suatu bangsa dengan makna merdeka suatu individu/keluarga memiliki rumah tinggal sendiri pun sama.
Sebelum to the point membahas maknanya, aku ingin memulainya dengan sebuah cerita agar memaknai nya lebih dapat ‘feel’. Cerita ini diasrikan dari perjalanan hidup ibu ku sendiri yang terukir dalam sejarah keluarga. Diawali dari perjuanagan ibu ku yang harus dipacu lebih kencang saat keadaan mengharuskannya untuk membesarkan ketujuh anaknya seorang diri. Senjata baginya untuk tetap bertahan hidup menghidupi tidak hanya dirinya namun juga kesemua anaknya adalah ‘kue’. Beliau membuka usaha kecil-kecilan dengan menerima pesanan dan mejual kue buatannya sendiri. Suatu titik terang pun muncul ketika ibu saya melalui perjuangan tunggalnya mampu untuk membeli tanah dan membangun rumah tinggalnya walaupun dengan cara sedikit demi sedikit, hal ini terjadi ketika kelima anaknya belum lahir ke dunia. Seiring dengan waktu yang tidak stagnan, keadaan keluarga ibu ku pun telah mengalami banyak perubahan. Kelima anaknya telah lahir kedunia, bahkan aku tengah mengenyam bangku SMP. Rumah ibu ku pun tak kalah mengalami perubahan, kini telah berpagar dan berlantai, namun tak hanya secara fisik, sangat disayangkan, status kepemilkannya pun harus rela ikut berubah. Walapaun bukan lagi seorang single parent, ibuku masih dengan perjuangan tunggalnya, terlebih jumlah jiwa yang menjadi tanggung jawabnya lebih banyak, dan harga kebutuhan pokok yang kian meningkat. Karena keadaan yang semakin ‘demanding’ itulah rumah ibu ku yang dulu ia bangun sedikit demi sedikit harus dijual. Ibuku yang dulu status nya seorang pemilik kini hanya sebagai mantan. Walaupun sudah menjadi Mantan, namun tetap tinggal bersama dan dengan keadaan ‘si mantan’ telah dimiliki orang lain. Jika ditanya rasa nya, sakit bukannya hanya dirasa hati, namun juga menusuk ke tulang. Begitulah kiranya keadaan relasi antara ibuku dan mantan rumahnya kini.
Dari kisah keluargaku itu, menurutku it’s fair to say bahwa baik bagi suatu keluarga maupun bangsa, memiliki rumah tinggal adalah tentang perjuangan. Dari kisah diatas pula menyiratkan bahwa perjuangan tidak hanya dilakukan sebelum ‘kemerdekaan’ itu terjadi namun juga setelahnya, perjuangan untuk menjaga apa yang telah dimiliki. Layaknya suatu bangsa yang menginginkan tanah air nya bebas dari penjajah dimana para pejuang bangsa berjuang hingga titik darah penghabisan untuk merdeka, hal ini pun berlaku bagi individu/keluarga untuk melakukan hal yang sama demi memiliki rumah tinggal sendiri. Seperti yang telah aku katakan sebelumnya, keduanya memilki ‘template’ yang sama, maka dapat dilakukan dengan cara yang sama pula yaitu berjuang. It takes a price to pay, both material and immaterial. Tentunya dari perjuangan demi rumah tinggal tersebut, ada sesuatu yang mendorong kita untuk melakukan hal itu. Ya..! Dijajah itu tidak enak! Begitupun bagi individu/keluarga yang tidak memilki properti sendiri dalam artian kontrak/sewa properti orang lain, apalagi homeless, tentu tidak enak rasa nya. Nah inilah dia, ‘rasa’. Iya ‘rasa’. Bagiku, sesungguhnya si ‘rasa’ inilah yang menjadi pendorong dan juga menjadi makna nya. Lalu, rasa yang seperti apa sih? Dalam hal ini rasa yang dimaksud adalah rasa tidak nyaman, tidak tenang, tidak damai, yang kemudian diubah melalui perjuangan untuk bisa merdeka yang membuahkan hasil yaitu rasa damai, rasa tentram, rasa aman yang bersemayam pada setiap jiwa-jiwa yang merdeka tersebut.
Tulisan ini mungkin terlalu bertele-tele, maka jika saya coba sarikan, menurutku makna merdeka dari memilki properti sendiri adalah the feeling of security of today and the future days.
P.s. : Mungkin aku tidak pantas menulis tentang hal ini mengingat di hari ini aku pun belum memiliki property sendiri. Tetapi setidaknya aku pernah merasakan dan aku masih memiliki harapan.
#123MaknaMerdeka
#rumah123.com
Merdeka itu tentang tanggung jawab
Saat merdeka itu hak kita, maka memerdekakan diri kita telah menjadi tanggung jawab
Sejak kita adalah bagian dari bangsa, maka memerdekakan bangsa menjadi tanggung jawab
Merdekaaa…!!
Dewi Susilowati
Rabu, 23/08/2017 12:04
Danny Gibran
Rabu, 23/08/2017 20:25
Melihat thread ini, saya ingin ikut bercerita tentang apa yang pernah saya alami.
Riyo Pradytia
Kamis, 24/08/2017 21:13
ciwa caca
Jumat, 25/08/2017 01:59
Kemerdekaan yang “ Terbelenggu “
Tahun 2017, 72 tahun sudah Indonesia merdeka sejak tahun 1945. Begitu banyak hal yang telah dibangun bangsa ini sehingga menjadi bangsa yang besar seperti sekarang. Walaupun belum menjadi negara maju tapi perkembangan signifikan sudah bisa terlihat, kita doakan saja semoga target menjadi negara maju di tahun 2025 bisa terwujud. Saat ini secara keseluruhan kita bisa melihat pembangunan mulai dari aspek ekonomi, sosial, budaya, pariwisata, pendidikan, infrastruktur dan lainnya menjadi bukti perkembangan Indonesia dari masa ke masa.
Namun saat ini saya ingin melihat kemerdekaan dari sudut padang segelintir penduduk Indonesia, yang sampai detik ini seolah masih menjadi bayang – bayang nyata yang menjadikan kemerdekaan bukanlah hal yang bisa mereka rasakan. Saya berbicara mengenai Masyarakat Berpenghasilan Rendah ( MBR ) yang jika kita lihat masih banyak yang tidur beralaskan tanah dan beratapkan langit. Mereka tidak punya tempat yang layak untuk berteduh.
Ditengah kita merayakan kemerdekaan, justru yang mereka rasakan adalah sebaliknya. Mereka seperti masih hidup di jaman penjajahan, setiap saat mereka harus siap siaga dikala hujan turun guna mengantisipasi banjir. Ditambah penyakit yang selalu hidup berdampingan dekat mereka. Jika masih ada saudara kita yang merasakan hal seperti itu, lalu apa artinya kemerdekaan Indonesia. Bukankah kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan merata di seluruh lapisan masyarakat.
Secara khusus saya ingin membahas soal Program 15 juta rumah murah dengan pembangunan 1 juta rumah setiap tahun nya, yang dilaksanakan oleh Presiden Jokowi. Yang diharapkan bisa menjadi solusi bagi masyarakat kecil. Sedikit bicara fakta, tahun 2016 program 1 juta rumah hanya bisa terealisasi diangka 850 ribu unit. Sedangkan sampai pertengahan tahun 2017 ini baru sekitar 700 ribu unit. Tapi bukan itu persoalan utama, saya melihat kalaupun rumah bisa terealisasi apakah cara kepemilikannya memungkinkan bagi mereka yang berpenghasilan rendah.
Kita sudah pernah mendengar perihal rumah Dp 1 %. Pemerintah bekerja sama dengan beberapa bank guna penyaluran kredit, tapi apakah implementasi dilapangan bisa dilaksanakan dengan mudah? Apakah persyaratan kredit subsidi ini berpihak kepada rakyat kecil? Saya tidak ingin bicara data dan fakta secara menyeluruh, hal di atas saya sampaikan hanya sebagai gambaran bahwa kemerdekaan properti rakyat Indonesia masih jauh dari sempurna, tentu hal ini terkait pertumbuhan pendduduk yang tinggi yang tidak bisa diimbangi dengan ketersediaan lahan dan permukiman untuk seluruh rakyat Indonesia.
Tapi secara khusus saya berdoa agar penyaluran rumah subsidi tepat kepada sasaran dan bukan malah menambah aset investor guna meraih keuntungan. Saya percaya pemimpin kita bisa menjaga amanat rakyat dan memajukan bangsa kita yang sebagian masih “ terjajah “ dan “ terbelenggu “ di tengah hiruk pikuk kemerderkaan.
Jika bicara pribadi, saya bersyukur sudah memiliki rumah sendiri yang cukup untuk kami tinggali sekeluarga. Dan bukan kebetulan rumah ini kami beli lewat www.rumah123.com pada tahun 2015 lalu setelah melihat harga yang ramah dikantong dan pilihan yang beragam serta agen penjual yang ramah di web tersebut, saya tidak berfikir 2 kali untuk membelinya secara tunai keras. Bagi saya memiliki rumah sendiri seperti bukti pencapaian saya pribadi dan memotivasi saya untuk bisa lebih membuat orang mau berjuang agar impiannya bisa terwujud.
Semua karena Tuhan, kita hanya bisa berusaha dan berdoa. Saya percaya segala sesuatu bisa terwujud. Yang paling utama bukan seberapa besar rumah kita tapi seberapa besar kasih sayang di dalam rumah tersebut. Karena rumah bisa kita beli tapi kasih sayang tidak ada yang menjualnya.
#123MaknaMerdeka
Jhonni Siregar
Jumat, 25/08/2017 02:49
Mempunyai rumah sendiri memang menyenangkan dan bisa dibilang merdeka, kenapa merdeka karena tidak lagi dihantui pikiran untuk membeli rumah, atau harus memikirkan cicilan kredit bank karna membangun atau beli rumah. Yang di pikirkan hanya tinggal membayar pengeluaran bulanan untuk listrik, air dan lainnya. Untuk membeli rumah tergantung pada diri pribadi mau rumah yang bagaimana, mau membangun sendiri atau membeli rumah yang sudah jadi, nyarinya juga gampang karna ada rumah123.com yang menyediakan banyak iklan rumah di berbagai lokasi di seluruh indonesia dengan kemudahan kredit rumah yang murah bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan pribadi.
Margareta maria Beppi arista
Jumat, 25/08/2017 08:44
Di zaman modern seperti ini kata Merdeka memiliki banyak arti dengan konsep yang luas bagi semua org. merdeka tidak hanya diartikan sebagai merdeka dari para penjajah ataupun merdeka dalam mengeluarkan pendapat saja, tapi di zaman sekarang ini merdeka dalam hal perekonomian merupakan salah 1 hal yang sangat di dambakan oleh sebagian org. Merdeka dalam hal perekonomian ini juga bagi org yg kurang mampu salah satunya adalah merdeka dari kesusahan hidup yg sedang di alami, salah satunya adalah merdeka dengan adanya properti seperti rumah bagi mereka yg tidak memiliki rumah.
Arti dari kata RUMAH itu sendiri saja sangat lah bernilai di mata mereka yg masih belum memiliki rumah untuk bernaung dan terus menerus pindah dari satu tempat ke tempat lain. Bagi mereka yg belum pernah merasakan sendiri apa arti dari kata RUMAH itu sendiri sangat merindukan dan mendambakan hal tersebut. Bukan untuk suatu tempat yang mewah tapi hanya sebuah tempat dimana disana mereka dapat berteduh dikala panas dan hujan dan sebuah tempat dimana mereka dapat menyebutnya "That's My Home Sweet Home". Satu kata yg dapat mendeskripsikan banyak rasa yg sangat dirindukan dan sangat didambakan bagi sebagian org.
Begitu pula dengan keluarga saya. Saya sangat merindukan dan mendambakan satu tempat yg dapat saya sebut Rumah bukan hanya saya, tetapi keluarga saya sangat mendambakannya. Keluarga kami harus terus berpindah pindah tempat tinggal sejak saya masih bayi sampai sekarang. Hingga suatu kali kami pernah tinggal dikandang babi milik org lain dan saya pada saat itu belajar berjalan di kandang babi tersebut karna kami tidak lagi memiliki uang bahkan untuk makan pun semuanya tidam cukup apalagi untuk menyewa rumah. Pernah satu kali kami di beri menumpang di rumah org dan tiba tiba kami diusir karna rumah tersebut telah dijual dan kami hanya diberi waktu 1 minggu untuk pergi dari rumah tersebut hingga kami tidak tahu harus pindah kemana. Tapi hidup ini harus terus berjalan dan semuanya tergantung pada sudut pandang apa yg kita ambil untuk melihat hidup ini. Bila kita melihatnya sulit maka hidup ini akan semakin sulit dan terasa sangat berat, maka setidaknya kami belajar bersyukur dan mulai belajar untuk melangkah dan berjuang untuk meraih makna dari kata MERDEKA itu sendiri bagi kekuarga kami walau tidaklah mudah untuk melakukannya. Hingga saat ini pun orang tua saya masih mengontrak sana sini. Dan hingga saat ini pula kami pun masih berjuang untuk mendapatkan arti kemerdekaan itu sendiri. Tidak hanya merdeka keuangan tetapi merdeka untuk mendapatkan rumah sendiri. Biarpun itu kecil yang penting kami bisa berteduh saat panas dan hujan dan merasakan kemerdekaan yg telah 22 tahun kami nantikan dan perjuangkan selama ini. Salam dari sang pejuang kehidupan yg akan terus berjuang hingga titik darah penghabisan...
Junior Echot
Jumat, 25/08/2017 10:43
sudah menginjak 25 tahun ini tapi saya belum juga punya rumah impian saya sendiri, sudah mengupayakan untuk menabung masih juga kurang, terkadang uangnya habis untuk keperluan lain. bisa dibilang semuanya serba pas-pasan. lalu terbesit lah dipikiran saya untuk mencoba meminjam untuk membeli rumah, tapi selalu timbul perdebatan bagaimana bila tidak bisa dikembalikan, terus bunganya bagaimana. untuk itu dihari kemerdekaan ini komitmen saya untuk merdeka dari tempat tinggal yaitu punya rumah sendiri yang saya impikan. apalagi saya ingin berkeluarga jadi semua harus sudah siap apalagi tempat tinggal sendiri.
Read more at https://forum.rumah123.com/article-4763-rumah123com-123maknamerdeka#yZOryBBLmKmoxYIv.99
Athar Nurdiansyah
Jumat, 25/08/2017 11:12
Tahun 2013, saya menikah. setelah menikah kami sepakat untuk tidak tinggal di rumah mertua. karena ingin hidup mandiri. kami putuskan untuk mengontrak, waktu itu saya dan istri mempunyai gaji pas-pasan. selang 1 tahun, kami sangat sedih. karena di usir sama yang punya kontrakan. padahal tiap bulan, kami tidak pernah nunggak bayar kontrakan. saya dan istri tidak tahu alasan nya apa. kala itu, pengen banget punya rumah walaupun type 21. akhirnya kami putuskan untuk ambil rumah walaupun DP nya pinjam sama kantor. dan alhamdulilah sekarang saya dan istri punya rumah walaupun cuma type 21. walaupun harus nyicil selama 15 tahun. itu makna kemerdekaan ku punya properti sendiri @Rumah123 #123MaknaMerdeka
Cyrillus Mahendra
Jumat, 25/08/2017 11:47
Merdeka memiliki banyak arti tergantung bagaimana manusia memandangnya dalam konteks pribadi yang ada dalam kehidupan mereka. Bagi saya sendiri, merdeka adalah kebebasan. Yap, kebebasan yang sesungguhnya adalah kebebasan yang bebas lepas namun tetap memikirkan kebebasan orang lain. Contoh nyata dari pernyataan saya diatas adalah kehidupan didalam keluarga. Kehidupan dalam keluarga akan semakin harmonis jika didalam keluarga kita dapat melakukan apapun dan memujudkan apa yang keluarga kita inginkan. Namun pernyataannya adalah: Apakah keluarga kita sudah merdeka? Bagaimana dengan keluarga orang lain?
Seringkali orang mengatakan bahwa dimanapun kita berada asalkan disitu keluarga kita juga berada disanalah rumah kita. Apakah pernyataan tersebut benar? Ya, bagi saya pernyataan tersebut adalah benar tapi tidak sepenuhnya benar. Jika seperti itu, bagaimana dengan mereka yang hidup dibawah jembatan? Bagaimana dengan yang tidur di emperan toko dan dipinggir jalan? Apakah mereka dan kelurga mereka sudah merdeka? Dari apa yang sering saya lihat dijalanan selama ini mereka adalah orang-orang yang belum merdeka karena mereka masih dijajah oleh “bangsa” kemiskinan.
Saya berasal dari Yogyakarta dan saya mempunyai seorang teman sewaktu saya masih duduk di bangku SD. Teman saya tersebut adalah orang yang baik walapun beberapa kali saya dulu sering bertengkar dengannya, yah namanya juga anak kecil. Tapi ada sesuatu yang membuat saya tidak sampai hati kepada teman saya. Dia hidup dalam keluarga yang berkekurangan dimana dia dan keluarganya harus hidup berpindah-pindah rumah. Dari hidup bersama keluarganya di rumah yang layak sampai hidup di rumah yang kumuh. Sampai akhirnya saya tidak berjumpa lagi dengannya karena dirinya memutuskan untuk berhenti sekolah dan membantu ayahnya bekerja diluar kota. Pengalaman lain yang juga membuat saya bertanya-tanya akan makna merdeka adalah ketika saya melakukan kegiatan bakti sosial bersama rekan-rekan saya. Saat itu, saya dan rekan-rekan saya mengunjungi seorang nenek yang sudah lanjut hidup sendirian di sebuah gubuk reyot yang sangat tidak layak huni. Bisa dibayangkan bagaimana rasanya hidup di gubuk dimana kamar tidur, dapur, dan ruang tamu menjadi satu. Sungguh tidak nyaman bukan? Dari kedua pengalaman tersebut saya bertanya: Dimanakah kemerdekaan itu berada? Apakah kemerdekaan berada dirumah kontrakan atau di sebuah gubuk?
Pengalaman yang ada dan peristiwa yang saya temui sehari-hari seperti cerita diatas menjadi refleksi bagi saya untuk menemukan “merdeka” yang sesungguhnya dalam hidup. Saya lalu memahami bahwa “merdeka” dapat ditemukan didalam keluarga kita masing-masing, ditempat tinggal yang kita sebut rumah. Saya juga bersyukur karena saya dan keluarga saya mempunyai rumah yang nyaman dan indah untuk ditinggali serta memiliki kebebasan bersama sehingga saya dapat hidup dalam keharmonisan bersama keluarga. Saya juga berharap kita semua dapat memberikan kehangatan nurani kita bagi mereka yang hingga saat ini masih dijajah oleh “bangsa” kemiskinan karena telah menjadi tugas kita untuk memerdekakan mereka yang masih harus tidur dijalanan, tidur diemperan toko dan dibawah jembatan agar mereka dapat merasakan rasanya kemerdekaan yang sesungguhnya bersama keluarga mereka dibawah atap yang pantas dan nyaman.
Memang benar dimanapun kita berada asalkan disitu keluarga kita juga berada adalah rumah bagi kita namun alangkah hidup ini akan semakin lebih indah dan bahagia jika kita dan keluarga kita dapat hidup dirumah yang nyaman. Dengan hidup dirumah yang nyaman kita pasti dapat meraih kebebasan yang menghadirkan keharmonisan dalam keluarga kita karena rumahku adalah istanaku dan rumahmu adalah istanamu.#123MaknaMerdeka
Muhammad Ardiansyah
Jumat, 25/08/2017 15:50
#123MaknaMerdeka akan tercapai jika sejak dini sudah bisa mengalokasi dana darurat untuk kesehatan keluarga / asuransi jiwa, dana pembelian properti rumah dan pembelian saya ajukan di www.rumah123.com yang terencana karena tepat memilih, model properti juga sesuai dengan jumlah anggota keluarga saya, dan jarak dari perkerjaan tidak terlalu memakan waktu perjalanan dan tempat yang sangat strategis, disisi lain saya menyiapkan investasi dana pensiun demi generasi anak-anak, setidaknya merasa #123MaknaMerdeka telah diraih apabila tanggungjawab pada keluarga telah dilakukan dan untuk generasi berikutnya saya mengajarkan prinsip yang sama, dan semua terlaksana adapun kebutuhan sekunder bisa terpenuhi sekarang & tidak lupa sebagai pemegang NPWP saya bertanggungjawab untuk taat pajak.
For life, for experience, for the future finance.
muhammad iqbal
Jumat, 25/08/2017 16:12
Malam itu merupakan satu malam diantara malam-malam lainnya yang membuat kami capek dalam menjalani kehidupan di kota perantauan sebagai mahasiswa. Setiap hari kami harus pulang larut malam untuk menyelesaikan tanggung jawab kami sebagai mahasiswa di Kampus. Pada malam itu kami mendapatkan pengalaman yang cukup membuat kami sedih dan merenung. Sudah setahun kami mengontrak rumah di sebuah perumahan. Seperti yang sudah dibilang diawal kami keluar rumah pada pagi hari dan masuk rumah pada larut malam sekita pukul 24.00 atau 01.00. Pada malam itu kami henda masuk rumah pada pukul 01.00 pagi, sketika kami henda masuk rumah terdapat Pak RT, Pak RW dan satpam peerumahan yang menghampiri kami. Pada malam itu bapak-bapak yang datang itu datang dan memaki kami. Alasan beliau bertindak seperti itu karena kami selalu pulang tengah malam. Kami disangkan sebagai mahasiswa yang keluar masuk diskotik, dan tak luput kami dicela hingga mengeluarkan kata “mahasiswa apaan pulang tengah malam terus, ingat pergaulan bebas itu bahaya. Kesini itu kamu kuliah bukan pergi untuk kediskotik, foya-foya dan maksiat”. Karena mendengar hal itu kami bertiga yang baru pulang dari kampus hanya bisa terdiam, karena kami tidak ingin melawan. Meskipun kami sudah bilang alasan kami bahwa kami ada tugas, beliau tetap saja tidak percaya hingga akhirnya beliau yang datang itu berkata “ mending mulai besok kalian keluar saja, cari tempat tinggal lain jangan ngontrak disini lagi. Kami tidak menerima pemuda foya-foya”. Kami langsung terdiam dan masuk rumah dengan wajah kusut. Dari kejadian tersebut aku sadar makna dari sebuah kemerdekaan adalah mendapatkan sebuah kebebasan, keadalian, dan perlakuan yang memanusiakan manusia. Hal tersebut bisa lewat memiliki rumah sendiri. Aku berfikir dengan memiliki rumah sendiri aku bisa lebih dihargai dan setidaknya akupun bisa bebas beraktifitas. Harapanku dengan MEMILIKI RUMAH SENDIRI aku sebagai MAHASISWA dapat merasakan makna dari sebuah KEMERDEKAAN.
muhammad iqbal
Jumat, 25/08/2017 16:16
Malam itu merupakan satu malam diantara malam-malam lainnya yang membuat kami capek dalam menjalani kehidupan di kota perantauan sebagai mahasiswa. Setiap hari kami harus pulang larut malam untuk menyelesaikan tanggung jawab kami sebagai mahasiswa di Kampus. Pada malam itu kami mendapatkan pengalaman yang cukup membuat kami sedih dan merenung. Sudah setahun kami mengontrak rumah di sebuah perumahan. Seperti yang sudah dibilang diawal kami keluar rumah pada pagi hari dan masuk rumah pada larut malam sekita pukul 24.00 atau 01.00. Pada malam itu kami henda masuk rumah pada pukul 01.00 pagi, sketika kami henda masuk rumah terdapat Pak RT, Pak RW dan satpam peerumahan yang menghampiri kami. Pada malam itu bapak-bapak yang datang itu datang dan memaki kami. Alasan beliau bertindak seperti itu karena kami selalu pulang tengah malam. Kami disangkan sebagai mahasiswa yang keluar masuk diskotik, dan tak luput kami dicela hingga mengeluarkan kata “mahasiswa apaan pulang tengah malam terus, ingat pergaulan bebas itu bahaya. Kesini itu kamu kuliah bukan pergi untuk kediskotik, foya-foya dan maksiat”. Karena mendengar hal itu kami bertiga yang baru pulang dari kampus hanya bisa terdiam, karena kami tidak ingin melawan. Meskipun kami sudah bilang alasan kami bahwa kami ada tugas, beliau tetap saja tidak percaya hingga akhirnya beliau yang datang itu berkata “ mending mulai besok kalian keluar saja, cari tempat tinggal lain jangan ngontrak disini lagi. Kami tidak menerima pemuda foya-foya”. Kami langsung terdiam dan masuk rumah dengan wajah kusut. Dari kejadian tersebut aku sadar makna dari sebuah kemerdekaan adalah mendapatkan sebuah kebebasan, keadalian, dan perlakuan yang memanusiakan manusia. Hal tersebut bisa lewat memiliki rumah sendiri. Aku berfikir dengan memiliki rumah sendiri aku bisa lebih dihargai dan setidaknya akupun bisa bebas beraktifitas. Jika reezeki menghampiiku dan aku punya rumah sendiri aku akan ajak teman sesama mahasiswa agar dapat tenang dalam melaksanakan aktivitas sebaga mahasiswaHarapanku dengan MEMILIKI RUMAH SENDIRI aku sebagai MAHASISWA dapat merasakan makna dari sebuah KEMERDEKAAN. @Rumah123.com #123MaknaMerdeka
Muhammad Afsal Alfadi
Jumat, 25/08/2017 17:23
Merdeka itu Satu, "Sejahtera"
#123MaknaMerdeka
Fairuz Baroom
Jumat, 25/08/2017 17:25
Makna Merdeka bagi saya baru saya rasakan beberapa bulan ini.
Wury Margiwiarsih
Jumat, 25/08/2017 17:41
Wury Margiwiarsih
Jumat, 25/08/2017 17:43
Rahmanda Fadri
Jumat, 25/08/2017 18:08
#123MaknaMerdeka @Rumah123.com
"Merdeka adalah Perjuangan"
Makna merdeka bagi saya pribadi adalah “Perjuangan”. Kenapa perjuangan?, karena bagi saya walaupun kita sudah merdeka, namun pepatah mengatakan,”mempertahankan lebih berat dari pada meraih”. Oleh karena itu walaupun kemerdekaan sudah kita raih namun kita harus mempertahankan apa yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan-pahlawan kita terdahulu.
Makna merdeka yang saya maknai sebagai perjuangan, karena sesuai dengan pengalaman teman saya bagaimana perjuangan keluarganya menjaga rumahnya, dikarenakan adanya kasus ‘Tumpang-Tindih Sertifikat Tanah’. Mereka harus berjuang di pengadilan supaya sertifikat tanah mereka terbukti sah dalam hukum pertanahan nasional. Sangat sedih jikalau mereka kalah, dan harus pindah dari rumah mereka sendiri dimana telah memberikan banyak kenangan, kehangatan, kenyamanan, dan banyaknya keindahan hidup berumah tangga.
Oleh karena itu makna kemerdekaan saya anggap sebagai perjuangan, karena walaupun kita sudah punya rumah sendiri, namun hal berat menunggu kita. Dimana ada surat-surat tanah yang harus kita urus sedetai mungkin supaya tidak ada kecacatan data fisik tanah yang jikalau kita lengah, akan menjadi bomerang yang akan menghancurkan masa depan indah kita.
sandi irawan
Sabtu, 26/08/2017 01:21
Merdeka itu, bebas dari tunggakan uang kontrakan.
dengan gaji serba pas-pasan tentunya kita berfikir keras bagaimana caranya agar uang yang kita dapatkan bisa mencukupi kehidupan sehari-hari selama 1 bulan kedepan. jika kita bandingkan antara bayar uang kontrkan dengan bayar cicilan KPR rumah, hasilnya tidak beda jauh namun banyak keuntungan dan sangat bermanfaat untuk masa depan kita.
sekarang zamannya untuk berani maju kedepan, jangan takut menghadapi tantangan. dibutuhkan sebuah keberanian untuk mencapai yang kita inginkan salah satunya memiliki rumah sendiri.
dengan memiliki rumah sendiri, kita akan bebas dan MERDEKA melakukan apa saja yang kita inginkan di rumah, tentunya kegiatan/aktivitas positif yang menghasilkan pundi-pundi rupiah.
MERDEKA...!!!
@rumah123.com #123MaknaMerdeka
Bambang Irwanto Ls
Sabtu, 26/08/2017 11:55
Sher Ly
Sabtu, 26/08/2017 14:00
#123MaknaMerdeka
Meity Mei
Sabtu, 26/08/2017 14:15
Khusairi Abdy
Sabtu, 26/08/2017 17:04
Akkkkk setuju banget lah min~
Dulu waktu saya masih tinggal di rumah ortu, ngerasa gak bebas banget. Mau jalan-jalan ama temen kadang dilarang, mau keluar malem mingguan dimarahin, bahkan ngajak temen kerumah aja agak susah karena temen canggung ada emak dirumah. Walaupun niat ortu saya baik ya, takut saya kenapa-napa. Kalian ngerasain juga gak sih?
Bagi saya mempunyai rumah sendiri itu merupakan sebuah bentuk kemerdekaan diri. Bukan berarti orang tua kita menjajah kita seperti belanda, tidak. Tapi orang tua kita seakan membatasi apa yang kita lakukan karena mereka menilai kita belum bisa mandiri dan berfikir apa yang kita lakukan itu kurang bermanfaat. Padahal yah, kita juga tau hal-hal yang baik baik untuk kita lakukan dan hal buruk yang harus kita hindari. Nah setelah saya pindah ke rumah saya sendiri, saya ngerasain sendiri apa itu #123MaknaMerdeka.
Menghabiskan waktu bersama keluarga emang baik sih, tapi ya gak tiap hari juga. Saat saya masih di rumah ortu, kadang saya suka dilarang ikut temen-temen yang lagi jalan-jalan, dan pada akhirnya saya cuma diem di kamar. Mau ngajak temen kerumah pun takut rumah nanti berantakan dan berujung kemarahan emak lagi. Memang sih akhir-akhir ini banyak pergaulan bebas remaja yang terlalu keluar batas membuat ortu saya khawatir saya ikut terjebak dalam lingkaran setan itu. Tapi kan saya juga sudah dewasa, tau mana teman yang harus saya hindari. Pada akhirnya teman-teman saya pun cuma sebatas teman dekat rumah dan tetangga-tetangga saja.
Berbeda saat saya udah punya rumah sendiri, mau tiap hari ngajak temen main kerumah pun bisa. Ya tentunya ngelakuin kegiatan yang bermanfaat dan buat senang-senang, bukan hal yang buruk dan berbahaya ya. Mau jalan ama temen pun juga bebas, malem mingguan ama pacar, dan tiap hari pergi ke tempat-tempat wisata yang keren sesuka hati. Emang sih orang tua kita peduli terhadap kita, tapi kita juga perlu jalan-jalan dan melihat luasnya dunia serta memperluas pergaulan kita sehingga kita menjadi lebih dewasa. Ya, #123MaknaMerdeka itu saat kita bebas bergaul dengan siapa saja.
Saya selama ini tinggal di rumah ortu selalu diatur dan disediakan segala kebutuhan saya. Mau makan, ortu sudah memasakkannya untuk saya. Selalu dibangunkan tiap pagi, mengingatkan waktu shalat dan membereskan kamar saya yang berantakan. Memang enak banget sih tinggal bareng ortu, kita tidak perlu capek ngurus kebutuhan kita, tapi ya resikonya kita jadi terbiasa dimanjakan. Mau sampai tua gak pernah bisa mandiri?
Nah dengan saya tinggal di rumah sendiri, saya "terpaksa" harus mulai belajar mandiri. Saya yang awalnya nggak pernah masak karena Ibu selalu siap menyediakan makanan untuk keluarga, harus mulai belajar menyiapkan makanan untuk diri sendiri. Saya yang awalnya susah bangun pagi, harus mulai membiasakan diri agar bisa bangun pagi. Awalnya memang susah, tapi setelah saya terbiasa hal ini akan terasa menyenangkan dan nikmat. Saya jadi terbiasa masak, nyuci piring, nyetrika baju, beres-beres kamar sendiri bahkan saat dirumah orang tua saya. Ya, #123MaknaMerdeka itu saat kita bisa mandiri dan mengurus kebutuhan kita sendiri.
Saya kan orangnya cepet banget bosannya. Kadang ngeliat kamar yang gitu-gitu aja membangkitkan rasa kreativitas saya untuk merombak lagi kamar agar terlihat lebih menarik dan fresh. Sayangnya kalo dirumah orang tua, boro-boro mau ngerombak seisi rumah, mau ngerombak kamar sendiri aja udah dilarang ama ortu. Dengan berbagai alasan mereka terkadang selalu menentang keinginan saya. "Buang-buang duit ah", "Masih bagus itu, mau diapain lagi.", "Ngapain sih kurang kerjaan ngerombak-rombak kamar.". Pada akhirnya saya gak jadi ngerombak kamar dan memilih untuk menerimanya saja.
Setelah punya rumah sendiri, saya jadi bebas memutuskan mau ngedekorasi kamar kapanpun sesuka hati. Tidak perlu izin siapapun, saya bisa ngedekor tidak hanya kamar saya, tapi bisa seisi rumah. Mungkin bagi kalian ngedekorasi ulang kamar itu kurang penting, tapi bagi saya yang kadang sering bosan, ngedekorasi ulang ruangan saya itu sangat penting. Selain untuk menghilangkan rasa bosan, kadang jika saya di tempat yang lebih fresh dan nyaman, maka ide-ide segar bakal mengalir deras di otak yang memudahkan saya mengerjakan tugas kuliah. Ya, #123MaknaMerdeka itu bebas dekorasi rumah sesuka hati.
Manusia pastinya punya begitu banyak kebutuhan dan keinginan, tidak terkecuali saya. Kadang saya liat baju keren dikit aja udah langsung pengen beli. Ada novel keren, langsung pengen bawa pulang. Sayangnya keinginan tidak selalu bisa saya penuhi, selalu saja ortu saya melarang membeli hal-hal yang saya inginkan itu. Ya memang sih tujuannya berhemat, tapi kan ya saya juga perlu memanjakan diri. Kita juga mau memperbaharui barang-barang kita yang sudah buluk dan ketinggalan zaman. Tetapi ortu saya masih saja berpikir saya hanya membuang-buang uang untuk hal yang tidak penting.
Beruntungnya saya bisa mempunyai rumah sendiri. Bebas membelanjakan uang saya membeli barang-barang yang saya inginkan, bebas membeli apa saja untuk memanjakan diri saya. Ya walaupun harus diingat jangan sampai terlalu sering menghamburkan uang untuk barang yang tidak kita perlukan. Dengan punya rumah sendiri juga kita bisa membeli barang-barang yang dulunya dilarang oleh ortu. Ya, #123MaknaMerdeka itu saat kita bisa membeli semua barang yang kita inginkan dengan hati senang.
Saat saya dirumah orang tua saya, kebanyakan kerjaan saya cuma makan, nonton tv, dan hal-hal yang kurang ada manfaatnya. Karena dirumah ortu saya terbiasa untuk bermalas-malasan pada akhirnya saya menjadi kurang produktif. Mau olahraga males, belajar males, apalagi bekerja. Pada akhirnya saya dirumah saja menikmati segala fasilitas yang sudah disediakan ortu saya. Enak? enak banget sih, tapi ya hidup saya jadi kurang bermanfaat dan ini sangat bahaya jika terus berlanjut hingga tua nanti.
Namun, setelah saya tinggal di rumah sendiri, saya merasakan perubahan pada gaya hidup saya. Karena suasana yang sepi dirumah sendiri tanpa ada suara emak yang selalu rewel nyuruh anaknya makan, mandi dan sebagainya. Saya merasakan hidup saya menjadi lebih hampa dan perlu melakukan sesuatu yang lebih bermanfaat. Jadinya saya membeli peralatan olahraga untuk sekedar menghabiskan waktu ataupun terkadang saya menulis tentang sesuatu yang sedang saya pikirkan. Bahkan juga saya sering bermain alat musik dirumah dengan berisiknya tanpa takut ada yang ngomelin. Tugas kuliah pun lebih cepat terselesaikan saat saya di rumah saya sendiri dibandingkan saat dirumah ortu, dimana saat deadline baru saya kerjakan. Ya, #123MaknaMerdeka itu saat kita bisa menjadi lebih produktif dan melakukan hal yang bermanfaat.
Nah itulah cerita #123MaknaMerdeka memiliki rumah sendiri versi saya, kalian bagaimana? yuk share disini~
Utrie Utrie
Sabtu, 26/08/2017 17:28
Bisa mempunyai properti sendiri itu memang impianku dari awal menikah, tinggal dengan mertua pernah kujalani ada enak dan tidak tentunya, terutama dalam mendekorasi ruangan, sudah di tata sedemikian rupa di belikan pernak-pernik ternyata mertua tidak suka dan di ganti semua di situ saya merasa sedih, mengontrak rumah juga pernah ku jalani tidak ada kebebasan untuk membenahi dan mendorasi karena memang bukan milikku.
Yunita
Sabtu, 26/08/2017 18:57
Subhan Hanz
Sabtu, 26/08/2017 20:28
Punya rumah sendiri itu menurut gw Merdeka banget, kenapa gw bisa bilang begitu? oke gw kasih tau alasannya ...
Mochamad Syamsul Alam
Minggu, 27/08/2017 06:29
Makna merdeka bagi saya yaitu ingin mempunyai rumah yang berkualitas. Maksud berkualitas itu sendiri adalah lengkap terdiri dari halaman depan yang cukup luas dengan berbagai tanaman yang ada, ruang garasi , ruang tamu dengan desain cerah, ruang tengah dengan kursi empuk, televisi dan sebagainya, 4 ruang tidur dengan desain kesejukan , ruang makan,dapur dan kamar mandi serta toilet. Semoga apa yang saya idam - idamkan bisa tercapai @Rumah123.com #123MaknaMerdeka
tri neno
Minggu, 27/08/2017 08:23
#123MaknaMerdeka punya properti sendiri itu:
Ega Mahendra
Minggu, 27/08/2017 13:56
Berikut adalah ulasanku untuk menyemarakkan HUT RI Ke-72 bersama Rumah123.com Merdeka!
Makna kemerdekaan bagi saya adalah terbebas dari semua penjajahan. Penjajahan yang dimaksud bukanlah aksi yang hanya dilakukan para penjajah untuk menguasai wilayah kita saja. Namun, kini penjajahan dapat diartikan lebih luas, salah satunya adalah penjajahan pada era globalisasi ini.
Bagamaimana bisa terjadi penjajahan pada era globalisasi ini, sedangkan kita sudah nyatanya memproklamasikan kemerdekaan? Hal tersebut pasti menjadi pertanyaan bagi kita semua. Dengan adanya korupsi, narkoba, sex bebas dan kemajuan teknologi, nyatanya kita masih belum terbebas dari penjajahan. Ambil satu contoh saja pada perkembangan teknologi. Kita, masyarakat Indonesia sebagian besar hanya menikmati produk-produk orang dari luar Indonesia kebanyakan. Mulai dari alat elektronik, hingga kendaraan bermotor. Sangat jarang, produk-produk Indonesia tampil sebagai dominan pada wilayah-wilayah masyarakat, khususnya perkotaan. Bukan maksud saya menentang, tetapi sadarlah untuk menciptakan produk asli Indonesia dan bersaing dengan produk-produk yang berada di luar negeri sana. Bahkan, tak perlu kita untuk bersaing di luar sana jika belum bisa mendominasi negara kita sendiri. Saya yakin, jika hal tersebut terealisasi Indonesia akan menjadi salah satu negara maju di dunia. Indonesia akan mengubah wajahnya, bersama generasi penerus-penerusnya.
Kesimpulannya, banyak sebenarnya hal-hal yang harus diperjuangkan kembali dalam rangka mengisi kemerdekaan Indonesia ini. Bukan hanya mempertahankan, tetapi juga menyisir di berbagai aspek kehidupan apa yang perlu dibenahi. Menuju Indonesia Merdeka! Maju-Bersama Bersama-Maju! Bangsaku adalah properti kami!
#123MaknaMerdeka
Evita Peron
Senin, 28/08/2017 05:11
MERDEKA versi saya adalah memilki rumah sederhana yang sehat. Tinggal di jantung Indonesia dengan setumpuk permasalahan ketika berada diluar, membuat saya mendambakan hunian yang nyaman dan membuat keluarga saya seakan terisi kembali energinya setelah seharian berjuang melawan polusi dan macet.
Ardiansyah Muhammad
Senin, 28/08/2017 08:37
Ardiansyah Muhammad
Senin, 28/08/2017 08:43
Ramadhany Dwi Fitrianty
Senin, 28/08/2017 09:19
Merdeka punya properti sendiri itu ibarat merdeka dari segala keterbatasan walaupun hanya rumah kecil yang sederhana, saya pernah merasakan tinggal dirumah orang tua, tinggal di rumah mertua, bahkan pernah tinggal dirumah kontrakan. Hal yang tidak bisa dilakukan ditempat itu sekarang bisa saya lakukan dirumah sendiri, tanpa banyak aturan untuk saya, suami dan anak-anak, seperti mendekor rumah, mengisi peralatan rumah tangga, bebas melakukan hobi, anak-anak aman bermain, bebas memarkir kendaraan didepan rumah atau hanya sekedar beristirahat tanpa ada rasa sungkan atau ragu.
Ardi Darmawan
Senin, 28/08/2017 19:49
sutrisno haryadi
Selasa, 29/08/2017 09:23
Makna Merdeka menurut saya adalah ketika saya mendapatkan hal-hal yang saya inginkan untuk kehidupan saya, keinginan mempunyai rumah yang layak lah yang saya inginkan sejak kecil, alhamdulillah terwujud ketika saya duduk di bangku sekolah menengah pertama. Kedua orang tua saya akhirnya tidak khawatir apabila terjadi hujan,karna sebelumnya kami mempunyai rumah yang bisa di katakan tidak layak, setiap hujan rumah kami selalu kebocoran akibat atap rumah yang bocor atau dinding rumah yang sudah tidak bagus lagi, rasanya ingin menangis kalau hujan datang bukan kami tidak mensyukuri pemberian tuhan melaikan kondisi lah yang membuat kami sedih, terlebih kalau hujan di tengah malam , disaat semua orang terlelap untuk tidur beberapa dari kami harus bangun karna air membasahi tubuh kami. Kami selalu berdoa kepada Tuhan yang maha Esa agar kami diberikan kelancaran dalam menghadapi hidup dan diberikan rejeki agar bisa membenahi rumah kami. Dan alhamdulillah kami sekeluarga di berikan rejeki untuk membenahi rumah kami agar tidak lagi kebocoran ketika hujan, tidak harus bangun melam ketika hujan datang , kami sangat bersyukur bisa mendapat kenikmatan seperti ini
@rumah123.com
#123MaknaMerdeka
Via Al
Selasa, 29/08/2017 13:58
Selama 5 tahun sejak pernikahan tinggal di Pondok Mertua, harus bisa memahami kebiasaan mertua, harus cepat beradaptasi dengan lingkungan rumah mertua dan peka terhadap kebutuhan mertua.
Ada apa dengan property sendiri
Alhamdulillah sejak 2007 memutuskan nekad membeli rumah, dengan membayar uang muka dari hasil perjuangan menabung bersama suami. Itulah makna merdeka:
1.Bebas mengurus, mengatur, mendekorasi dan mengembangkan rumah sendiri.
2.Lebih mandiri dan produktif berkarya
3.Yang terpenting tidak merepotkan orang lain.
Jangan tunda Investasi Masa depan
Sekarang tidak terasa sudah 10 tahun menyicil rumah dan barusan saja lunas, sertifikat hak milik sudah di tangan. Nilai rumah pun sekarang sudah berkali lipat. Benar-benar investasi masa depan.
Saran yang hendak membeli rumah (pengalaman pribadi):
1.Perhatikan dan cek reputasi developer
2.Mencari testimoni tetangga
3.Kapan serah terima unit karena sempat ada keterlambatan dari pembangunan.
#123MaknaMerdeka @rumah123.com
Anton Oi
Selasa, 29/08/2017 20:42
2.Merdeka mendapatkan pendidikan yang layak sesuai standar pendidikan yang diterapkan
3.Merdeka mengisi masa setatusnya sebagai pelajar dengan berbagai hal yang positif tanpa melanggar peraturan
4.Merdeka untuk menentukan cita-cita selanjutnya dan memperjuangkannya
Dan itulah makna merdeka menurut saya
#123MaknaMerdeka
Dessy Patricia
Selasa, 29/08/2017 23:12
Siapa sih yang gak pingin punya dan tinggal di rumah sendiri?
Punya rumah sendiri adalah suatu bentuk kemerdekaan. Itu merupakan pencapaian yang besar untuk beberapa orang. Namun, terkadang keinginan ini tak terwujud karena ada banyak kendala.
Saya ingin sharing bagaimana keluarga kami dari memiliki rumah yang kecil berukuran type 36 dan KPR sampai sekarang sudah cukup besar untuk menampung kami yang berjumlah 6 orang.
Pada tahun 1994, orang tua saya menikah dan setahun kemudian lahirlah saya. Orangtua saya memutuskan untuk membeli rumah kecil berukuran type 36. Hanya selang setahun kemudian setelah saya lahir, ibu saya hamil lagi. Pada 3 tahun berikutnya, ibu hamil anak ketiga. Berarti akan bertambah lagi anggota keluarga di rumah ini. Disitu Ayah merasa, rumah yang mungil ini tidak cukup untuk kami berlima. Ayah ingin menambah luas rumah. Namun Tuhan belum mengijinkan kami membangun lagi. Ayah dan Ibu ternyata memiliki keterbatasan finansial. Untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang semakin meningkat, selain Ayah bekerja di kantor, ibu saya mencoba untuk berusaha dan berkerja apa saja. Orang tua saya percaya bahwa rejeki ada Tuhan yang mengatur dan memberi, yang penting kita tetap berusaha.
Setahun kemudian, Tuhan memberikan berkat yang luar biasa buat keluarga kami. Selain adikku yang ketiga lahir, orangtua ku sudah mulai mencicil untuk membeli bahan bangunan kebutuhan untuk pengembangan rumah kami. Tak lama 6 bulan kemudian, kami sudah bisa merasakan kebahagiaan memiliki rumah yang cukup besar untuk kami berenam. Adikku sangat senang sekali ketika dia sudah memiliki kamar sendiri. Terutama Ayah dan Ibuku yang sangat bergembira dimana pengorbanan mereka dengan menabung dan bekerja untuk membangun rumah sudah terwujud. Satu persatu beban pikiran terangkat. Ayah dan Ibu hanya perlu fokus untuk menyekolahkan kami, memenuhi kebutuhan lainnya dan pastinya mempersiapkan masa depan.
Saya sendiri tau bagaimana rasanya menempati rumah yang bukan punya kita. Dulu saya pernah tinggal di rumah nenek dan menyewa kos2an ketika jaman sekolah dulu. Beda rasanya ketika berada di rumah sendiri. Di rumah sendiri, kita merasakan kebebasan. Kebebasan disini maksudnya tidak ada peraturan yang mengikat sama seperti kita mengontrak atau menumpang. Kita juga bebas mengganti warna tembok, merubah susunan ruangan hingga mengadakan pesta di rumah, tanpa harus meminta izin kepada siapapun karena itu adalah rumah sendiri. Ibu saya senang sekali mengubah setiap sudut rumah sesuka hati. Setiap tahun, kami pasti mengecat warna rumah dengan warna yang berbeda-beda setiap tahunnya. Selain itu, ada rasa aman dan nyaman di dalam keluarga. Ada kepastian masa depan dalam keluarga. Bonus manfaat lainnya adalah investasi. Ini suatu hal yang penting untuk jaminan masa depan. Investasi di bidang properti akan terus naik nilainya setiap tahunnya. Rumah adalah salah satu aset masa depan.
Pada suatu sore sekitar 3 hari yang lalu, saya bertanya kepada Ayah saya. Bagaimana rasanya memiliki rumah sendiri yang nyaman seperti ini?
Ayah menjawab, “Rumah adalah tempat melindung, membangun kebahagiaan dan cita-cita bersama keluarga. Melihat kaian yang nyaman dan bahagia di dalam rumah saja sudah merupakan kebahagiaan yang tak terkatakan dan kepuasan sendiri buat Ayah dan Ibu. Karena sudah menjadi kewajiban buat Ayah untuk membahagiakan kalian.”
Rumah merupakan kebutuhan dasar sebuah rumah tangga yaitu terpenuhinya kebutuhan papan (tempat tinggal). Buat teman-teman yang masih berjuang untuk mewujudkan impian rumah sendiri, tetap semangat jangan putus asa. Tetap positive thinking. Karena usaha tidak akan mengkhianati hasil. Karena kita adalah pejuang, baik untuk sendiri maupun keluarga.
Dan di bulan Agustus yang meriah ini, kami dengan bangga bisa mengibarkan bendera merah putih di teras rumah,
Banyak langkah yang bisa kita lakukan demi mewujudkan impian memiliki rumah sendiri. Punya rumah sendiri tak lagi sekedar mimpi. Berikut beberapa tips nya:
1. Cari tahu KPR apa yang paling cocok untukmu. Cari bank dengan bunga KPR terendah!
2. Tak perlu yang berada di pusat kota yang pasti harganya mahal. Cukup Memilih rumah di pinggiran kota lebih terjangkau :)
3. Buatlah perencanaan keuangan dan disiplin menabung demi angsuran/DP!
4. Cari kerja sampingan untuk menambah penghasilan.
Demikian sharing saya. SALAM MERDEKA!!
@Rumah123.com #123MaknaMerdeka
Dessy Patricia
Selasa, 29/08/2017 23:23
Siapa sih yang gak pingin punya dan tinggal di rumah sendiri?
Punya rumah sendiri adalah suatu bentuk kemerdekaan. Itu merupakan pencapaian yang besar untuk beberapa orang. Namun, terkadang keinginan ini tak terwujud karena ada banyak kendala.
Saya ingin sharing bagaimana keluarga kami dari memiliki rumah yang kecil berukuran type 36 dan KPR sampai sekarang sudah cukup besar untuk menampung kami yang berjumlah 6 orang.
Pada tahun 1994, orang tua saya menikah dan setahun kemudian lahirlah saya. Orangtua saya memutuskan untuk membeli rumah kecil berukuran type 36. Hanya selang setahun kemudian setelah saya lahir, ibu saya hamil lagi. Pada 3 tahun berikutnya, ibu hamil anak ketiga. Berarti akan bertambah lagi anggota keluarga di rumah ini. Disitu Ayah merasa, rumah yang mungil ini tidak cukup untuk kami berlima. Ayah ingin menambah luas rumah. Namun Tuhan belum mengijinkan kami membangun lagi. Ayah dan Ibu ternyata memiliki keterbatasan finansial. Untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang semakin meningkat, selain Ayah bekerja di kantor, ibu saya mencoba untuk berusaha dan berkerja apa saja. Orang tua saya percaya bahwa rejeki ada Tuhan yang mengatur dan memberi, yang penting kita tetap berusaha.
Setahun kemudian, Tuhan memberikan berkat yang luar biasa buat keluarga kami. Selain adikku yang ketiga lahir, orangtua ku sudah mulai mencicil untuk membeli bahan bangunan kebutuhan untuk pengembangan rumah kami. Tak lama 6 bulan kemudian, kami sudah bisa merasakan kebahagiaan memiliki rumah yang cukup besar untuk kami berenam. Adikku sangat senang sekali ketika dia sudah memiliki kamar sendiri. Terutama Ayah dan Ibuku yang sangat bergembira dimana pengorbanan mereka dengan menabung dan bekerja untuk membangun rumah sudah terwujud. Satu persatu beban pikiran terangkat. Ayah dan Ibu hanya perlu fokus untuk menyekolahkan kami, memenuhi kebutuhan lainnya dan pastinya mempersiapkan masa depan.
Saya sendiri tau bagaimana rasanya menempati rumah yang bukan punya kita. Dulu saya pernah tinggal di rumah nenek dan menyewa kos2an ketika jaman sekolah dulu. Beda rasanya ketika berada di rumah sendiri. Di rumah sendiri, kita merasakan kebebasan. Kebebasan disini maksudnya tidak ada peraturan yang mengikat sama seperti kita mengontrak atau menumpang. Kita juga bebas mengganti warna tembok, merubah susunan ruangan hingga mengadakan pesta di rumah, tanpa harus meminta izin kepada siapapun karena itu adalah rumah sendiri. Ibu saya senang sekali mengubah setiap sudut rumah sesuka hati. Setiap tahun, kami pasti mengecat warna rumah dengan warna yang berbeda-beda setiap tahunnya. Selain itu, ada rasa aman dan nyaman di dalam keluarga. Ada kepastian masa depan dalam keluarga. Bonus manfaat lainnya adalah investasi. Ini suatu hal yang penting untuk jaminan masa depan. Investasi di bidang properti akan terus naik nilainya setiap tahunnya. Rumah adalah salah satu aset masa depan.
Pada suatu sore sekitar 3 hari yang lalu, saya bertanya kepada Ayah saya. Bagaimana rasanya memiliki rumah sendiri yang nyaman seperti ini?
Ayah menjawab, “Rumah adalah tempat melindung, membangun kebahagiaan dan cita-cita bersama keluarga. Melihat kaian yang nyaman dan bahagia di dalam rumah saja sudah merupakan kebahagiaan yang tak terkatakan dan kepuasan sendiri buat Ayah dan Ibu. Karena sudah menjadi kewajiban buat Ayah untuk membahagiakan kalian.”
Rumah merupakan kebutuhan dasar sebuah rumah tangga yaitu terpenuhinya kebutuhan papan (tempat tinggal). Buat teman-teman yang masih berjuang untuk mewujudkan impian rumah sendiri, tetap semangat jangan putus asa. Tetap positive thinking. Karena usaha tidak akan mengkhianati hasil. Karena kita adalah pejuang, baik untuk sendiri maupun keluarga.
Dan di bulan Agustus yang meriah ini, kami dengan bangga bisa mengibarkan bendera merah putih di teras rumah,
Banyak langkah yang bisa kita lakukan demi mewujudkan impian memiliki rumah sendiri. Punya rumah sendiri tak lagi sekedar mimpi. Berikut beberapa tips nya:
1. Cari tahu KPR apa yang paling cocok untukmu. Cari bank dengan bunga KPR terendah!
2. Tak perlu yang berada di pusat kota yang pasti harganya mahal. Cukup Memilih rumah di pinggiran kota lebih terjangkau :)
3. Buatlah perencanaan keuangan dan disiplin menabung demi angsuran/DP!
4. Cari kerja sampingan untuk menambah penghasilan.
Demikian sharing saya. SALAM MERDEKA!!
@Rumah123.com #123MaknaMerdeka
Melissa Febrianti
Selasa, 29/08/2017 23:30
Makna Merdeka versiku adalah ketika diriku memiliki kamar mandi sendiri dikamarku,sehingga tidak perlu berebut untuk mandi dengan yg lain. Dan memiliki kebebasan mendekor kamar sendiri.
DEVI VIRGIA PERWITA
Rabu, 30/08/2017 00:44
KAN KU WUJUDKAN KEMERDEKAAN YANG SESUNGGUHNYA UNTUK KEDUA ORANGTUA-KU
Kenzo Raditya
Rabu, 30/08/2017 03:36
Makna merdeka menurutku adalah ketika kita sebagai manusia merasakan kebebasan yang seutuhnya di dalam hidup ini, manusia bisa dikatakan bahagia ketika ia sudah memiliki kebebasan yang utuh, tak ada manusia yang bahagia jika hidupnya tidak bebas. Aku sangat ingin membuat kedua orang tua ku bahagia. Aku ingin sekali membeli rumah untuk kedua orang tua ku, sehingga mereka tidak perlu lagi tinggal di rumah nenek ku yang sudah lama meninggal, setelah beliau meninggal, rumah peninggalan ini jadi perebutan oleh saudara-saudara ayahku. Aku adalah mahasiswa semester 4. Setiap hari aku selalu berpikir untuk mencari cara agar bisa mencari uang lalu menabung, untuk masa depan ku, dan juga untuk membeli rumah yang aku harapkan setiap hari. Aku yakin suatu saat nanti aku dapat membeli rumah untuk kedua orang tua ku. Belum lama ini harapan ku terkabul, namun bukan aku yang membeli rumah, namun kakak ku yang membelikan rumah untuk kedua orang tua ku. Lewat rumah123 kakak ku bisa membelikan rumah untuk kedua orang tua ku, jadi kami sekeluarga merasa bahagia, karena kebebasan yang kami dapat setelah memiliki rumah. Rumah123 sangat membantu keluarga ku dalam mencapai harapan yang kami tuju selama ini, untuk memiliki rumah sendiri. @rumah123.com #123MaknaMerdeka
Novianti
Rabu, 30/08/2017 08:31
Hidup mandiri adalah cita-cita saya setelah menikah. Ya, saya punya komitmen dengan suami bahwa setelah menikah kita harus hidup terpisah dari kedua orangtua kita. Usia saya saat menikah adalah 23,5 tahun sedangkan suami saya 29 tahun, kami menikah pada Mei 2013. Saat menikah saya sudah bekerja sebagai seorang guru di salah satu sekolah swasta dengan penghasilan 1 juta per bulan, dan itupun saya masih menempuh kuliah S2 di perguruan tinggi swasta. Suami saya seorang wiraswasta yang berjualan makanan dan minuman sederhana atau istilah kerennya di Solo adalah Hidangan Istimewa Kampung (HIK), dengan penghasilan yang tidak menentu. Kami tinggal di kontrakan ukuran 4x6 meter, cukup sempit untuk ukuran keluarga. Tapi ngga masalah karena kami memang ingin mandiri hidup pisah dari orangtua. Ngga tinggal serumah dengan orangtua bukannya kami tidak sayang, ini adalah cita-cita kami yang memulai hidup mandiri dan mengetahui satu sama lain. Sebenarnya suami saya sudah punya rumah yang bisa untuk kami tinggal, tapi saya menolaknya karena itu rumah warisan dari neneknya.
Kemudian, kami ingin punya rumah sendiri, awalnya kami takut karena kami tidak punya cukup uang untuk membeli rumah di Solo yang harganya sudah mahal dibanding dengan di kampungku. Perjuangan untuk mendapatkan tanah cukup berliku, dengan bantuan beberapa calo rumah, kami sempat 2 kali kena tipu dan kehilangan sejumlah uang. Sampai akhirnya, saya mengatakan pada suami saya, bahwa kita buat slow aja cari tanahnya, ngga usah buru-buru. Nah saat kami ngga nyari itu, kemudian ada yang menawarkan tanah kepada kami, waktu itu kami hanya punya tabungan 20 juta dan harga tanahnya 45 juta. Alhasil, kami pun mencari pinjaman ke bank. Akhirnya kebeli juga itu tanah, setengah merdeka rasanya, paling tidak kami sudah punya tanah.
Selang satu tahun kemudian ketika pinjaman kami lunas, kamipun memutuskan untuk meminjam kembali ke bank 50 juta untuk membangun rumah dengan jangka waktu pinjaman 60 bulan. Waktu yang lama sekali pikirku, tapi ngga apalah yang penting rumah kami bisa berdiri.
Dengan uang tersebut, kami hanya bisa membangun rumah asal jadi ya yang penting tembok sudah, pintu sudah, dan atap, bangunan masih kasar, lantai masih tanah. Sampai titik itu kami sudah sangat bersyukur, setelahnya bila ada sedikit uang kami memperbaiki rumah supaya terlihat lebih bagus. Inilah merdeka yang aku rasakan, bisa merasakan perjuangan membangun rumah dari nol, tanpa bantuan dari kedua orangtua. Terutama aku, aku yang dulunya hanya bisa minta pada ayahku, dan aku bisa membuktikan padanya bahwa aku bisa punya properti dari jerih payahku. Benar-benar sangat bersyukur, dan merasakan merdeka ketika aku bisa membuktikan kepada keluarga bahwa aku dan suamiku bisa mewujudkan mimpi kita. @rumah123.com #123MaknaMerdeka
Ardi yan
Rabu, 30/08/2017 10:55
#123MaknaMerdeka punya properti sendiri versi saya.
Joseph Hermanto
Rabu, 30/08/2017 11:09
Wahai si tukang nyewa,
handoko
Rabu, 30/08/2017 11:38
Risa Kusumawati
Rabu, 30/08/2017 11:45
Ini cerita real saya dengan pacar saya, saat menjalan hubungan kita berdua sama-sama sedang kuliah dan sedang bekerja, sebelumnya kami berniat menikah setelah lulus kuliah tetapi saat itu dia melihat iklan properti mengenai rumah subsidi yang ada di daerah khususnya di kabupaten bogor dan kebetulan dia sangat tertarik dan dia bilang bahwa investasi di bidang properti sangat menguntungkan karena tiap tahun pasti ada kenaikan harga, saat itu kami memutuskan untuk membeli rumah terlebih dahulu dan mulai mencari informasi tentang tempat dan harga rumah subsidi tersebut, salah satu informasi yang menjadi rujukannya adalah dari website rumah123.com. Setelah mendapat informasi dia mulai mengajukai permohonan untuk kredit rumah subsidi, dan memanfaatkan program dari bpjs ketenagakerjaan yang bisa meminjamkan untuk dp perumahan subsidi untuk para pesertanya, info itu pun kami dapat dari website rumah123.com. setelah melewati prosedur dan persyaratannya akhirnya kami mendapatkan rumah yang kami idamkan. Merdeka bagi kami adalah memiliki properti idaman di tempat yang sesuai, di saat usia masih muda, dan pembayaran kpr akan lunas sebelum memasuki usia pensiun dan sebelum anak-anak kami nantinya masuk kuliah dan disaat itulah kami memulai hidup mandiri itulah makna merdeka bagi kami #123MaknaMerdeka
Wahyu Esty
Rabu, 30/08/2017 13:30
Caesar Arrasyiid
Rabu, 30/08/2017 13:46
Arasibeatbox@gmail.Com
Eva Parningsih
Rabu, 30/08/2017 16:54
Sendy Firma
Rabu, 30/08/2017 17:59
Merdeka.....
Fahma Fauziah
Rabu, 30/08/2017 21:16
Merdeka secara properti bagiku tak hanya memiliki tempat tinggal sendiri. Bagiku tak sesederhana itu. Merdeka secara properti bagiku adalah tempat tinggal yang juga diisi dengan kehangatan keluarga. Rumah besar bagiku menjadi tak begitu berarti jika dalam rumah itu tidak memberi kehangatan bagi orang yang menempatinya. Sekalipun rumah dengan tampilan sederhana, dengan kehangatan keluarga, rumah tersebut seperti istana dimataku. Merdeka secara properti juga tak hanya soal kebebasan bagiku. Tetapi merdeka secara properti adalah bagaimana seseorang dapat berkreasi dengan leluasa di dalam rumah tersebut. Dan tentu saja hal tersebut didukung oleh tempat tinggal yang baik dan juga sehat.
Aryandi Putra
Rabu, 30/08/2017 21:49
#123MaknaMerdeka
Apa hubungannya merdeka dengan rumah? Hmmm. kalau buat saya yang jomblo gini alias bujangan, punya rumah sendiri itu rasanya merdeka banget. Ga kepikiran untuk bayar kos tiap bulan (kebetulan sekarang jadi anak kos, hehe), bisa bebas mau nyanyi2 atau ribut di kamar sama temen2 tanpa harus ganggu kamar sebelah kosan, pokoknya bebas deh. Merdekaaaa... hehehe. Saya punya kepribadian INFJ dan salah satu karakteristik INFJ itu adalah ambivert, bunglon, jadi dia itu introvert dan extrovert. Seneng sendiri, tapi juga suka rame2. Seneng ngumpul2 sama temen, tapi harus punya privasi sendiri. Malah punya hobi aneh yaitu "sendiri di tengah keramaian". Dan kalau lagi bareng2 temen tuh, suka lama2 capek sendiri, dan tiba2 butuh "me time". Itulah alesan kenapa saya ga mau puny temen sekamar kalau ngekos. Suka risih sendiri. Tapi kalau sendiri juga kesepian, hmmmm...
Ngomong2 soal jomblo, pasti pengen donk buat nikah. Dan biasanya, yang ditanyain sama calon mertua itu gini, "kerjaan dimana? nanti mau ngasih makan anak saya gimana? udah punya rumah belum?" Pasti deh ada pertanyaan soal rumah. Wajar donk, orang tua pasti pengen anaknya terjamin, tinggalnya nanti bakalan dimana. Khan rumah termasuk kebutuhan primer, ya toh? pangan sandang papan. Jadi punya rumah itu udah merdeka banget, minimal kita bisa pede kalau ketemu calon mertua, "nih pak, saya udah punya rumah". Cieeeee, eh tapi ngomong2, calonnya saya belum ada ya... lupa... aahahaha
Nah balik lagi nih soal rumah. Kalau di jakarta seperti domisili saya sekarang mungkin susah ya cari rumah yang terjangkau. Paling yang terjangkau adanya di bogor, tanggerang. Itupun juga sudah ramai penduduknya dan harganya naek terus. Biasanya yang lagi hits sekarang itu KPR perumahan baru atau cluster gitu, mulai dari yang konvensional atau syariah. Cuma ya itu tadi, tempatnya jauh dari kantor saya sekarang. Kayaknya untuk yang sekarang2 ini saya lebih milih rumah yang udah ada deh, bukan rumah baru.
Masalahnya, untuk cari rumah itu kadang jodoh2an. Giliran dicari ga dapet2, udah keliling ga ada yg sreg, giliran ketemu eh mahal, giliran pengen balik lagi ke tempat tadi, eh udah dibeli orang, Untungnya zaman sekarang tuh udah canggih, ada situs rumah123.com. Eh, buat saya itu adalah salah satu makna kemerdekaan loh, merdeka dari rasa galau... #apasih. Iya donk, soalnya kita gak usah bingung2 lagi kalau cari rumah, ga usah keliling2 lagi muter2 ke perumahan, ke kompleks, buat cari tulisan "rumah ini dijual". Merdeka itu khan juga bisa diartikan merdeka dari kesulitan, tadinya nyari rumah itu susah, sekarang tinggal klik2 deh, gampang khan? Di situs ini, kita bisa cari rumah2 yang sesuai dengan kebutuhan kita, mau budgetnya berapa, lokasinya dimana, punya berapa kamar. Selain itu gak cuma jual, kita juga bisa nyewa. Yah mungkin awalnya nyewa dulu, terus pas ada uangnya baru deh beli. Selain itu, di rumah123.com juga nyediain KPR, jadi yang dananya masil belum cukup, bisa KPRan dulu deh. Hayoooo, merdeka banget ga sih?
Betewe, di rumah123.com ini juga tersedia aplikasi android dan iOSnya. Jadi ga usah repot2 deh harus buka di dekstop, komputer gitu. Kalau bukanya di hp khan abis browsing bisa langsung cuss, sampe tempatnya ga cocok bisa browsing lagi di app rumah123 trs cuss lagi survey rumahnya. Jadi ga perlu repot2 ke warnet dulu. Emang sih bisa buka websitenya lewat google chrome di hp, cuma khan kurang smooth gitu, dan tampilannya terbatas, ga maksimal gitu. Kadang ada yang screennya kepotong atau apalah, lebih nyaman pake appnya. Kebetulan saya juga programmer android sih, hehehe.
Jadi, sekarang gampang khan cari rumah? Setidaknya merdeka di situ dulu deh, ga perlu repot2 lagi. Kemudian, mudah2an dapet rumah yang diinginkan. Merdeka 2 kali nih. Udah punya rumah, abis itu cari tangganya, rumah tangga.... Merdeka 3 kali donk. Saya doain buat yang belum punya rumah semoga bisa dapat rumah idamannya. Yang udah punya tangga, semoga bisa dapet rumahnya, yang udah punya rumah semoga bisa dapet tangganya... #apasih... Eh, penulis juga minta didoain lohhh, udah jomblo belum punya rumah juga.... ngenes yak.... Ya kali2 aja abis nulis ginian dapet jodoh.... eeeh #ngarep
@Rumah123.com #123MaknaMerdeka
Nur Utami
Kamis, 31/08/2017 11:51
#123MaknaMerdeka punya properti sendiri .
Menurut saya, punya properti sendiri merupakan suatu kemerdekaan tersendiri bagi yang mempunyainya.
Merdeka disini bisa diartikan dengan kesuksesan/keberhasilan hidup seseorang. Perjuangan yang selama hidup dinanti-nantikan, di impi-impikan oleh orang-orang sejak dari remaja bahkan anak-anak.
Meskipun dengan mempunyai properti sendiri telah merdeka, tetap akan terasa kurang tanpa ada orang-orang yang berharga bagi hidup seseorang tersebut, seperti orang tua atau keluarga.
Oleh sebab itu, makna merdeka punya properti sendiri yang sesungguhnya yaitu dapat menikmati properti milik sendiri dengan orang-orang yang berharga/berarti dalam hidup ini.
Dengan begitu, selain kepada kita, kebahagiaan juga datang kepada semua orang yang ada didekat kita.
Jika semua merasakan kebahagiaan, betapa berartinya kemerdekaan yang telah tercapai.
Haris Fatahillah
Kamis, 31/08/2017 15:03
Merdeka itu berarti kembali berjuang membangun negeri tanpa henti. Memiliki sebuah properti seperti meja yang sederhana ini adalah cara saya untuk bisa berkontribusi membangun negeri. Dari meja sederhana ini, dari dalam pikiran, saya bisa bebas berekspresi dan menebar inspirasi yang dituangkan melalui sebuah karya tulis tentang negeri yang indah ini. Dari meja sederhana ini juga adalah tempat saya untuk memberikan sebuah informasi tentang pariwisata, keindahan alam, ragam budaya, kuliner dan apapun itu yang dimiliki negeri ini.
Lia Fitri
Kamis, 31/08/2017 15:11
#123MaknaMerdeka
Haii kenalkan namaku Lia Fitri.. Usiaku 26 tahun.. Tahun ini adalah tahun "KEMERDEKAAN" buat aku karena setelah lebih dari 5 tahun merantau di kota besar aku berhasil mengumpulkan DP dan KPR ku sudah di approved oleh bank. Walapun hunian yang sanggup aku beli bukanlah di Jakarta namun pinggiran Jakarta, tapi aku sangat senang sekali, karena gak sia-sia aku menabung mengumpulkan uang untuk DP rumah selama 5 tahun ini dan akhirnya bisa punya rumah sendiri.
Cerita sedikit, selama ini aku hidup di kostan ya setiap tahunnya harga kostan selalu naik, itulah yang membuatku berpikir aku harus punya hunian sendiri minimal kalopun aku ga tempati bisa aku sewakan dan uang sewanya utk bayar cicilan tiap bulannya. Aku melihat ibu kost ku sangat enak sekali hidupnya, setiap bulan menerima uang dari kami warga kost dan ga perlu kerja sama skali. Ini juga yang memotivasiku untuk segera #NekatBeliRumah.
Alhamdulilah, tahun ini udah bisa terealisasi walaupun rumahnya belom jadi, hehehe.. Tapi Insha Allah 2 tahun lagi aku udah bisa menghuninya dan ga terbelenggu lagi sama bayar kostan yang mahal.
Terima kasih untuk Rumah123.com yang udah membuka mataku, menyadarkan betapa pentingnya untuk punya rumah sedini mungkin! Kalo a ada Rumah123.com mungkin sampe sekarang masih belom kepikir untuk beli rumah.
Emang berat nabung untuk DP, untuk bayar cicilan tiap bulan, tapi aku yakin itu semua sebanding dengan hasilnya. Ingat harga properti itu akan terus naik tiap tahunnya. Jadi, mumpung masih muda dan kuat yuk beli rumah! Inget pepatah "Bersakit sakit dahulu bersenang senang kemudian"
Di bulan kemerdekaan bangsa ini adalah kemerdekaanku juga! Ga akan aku lupain bulan Agustus 2017 ini.
Thanks Rumah123.com
Ikhsan Ahmad
Kamis, 31/08/2017 16:26
#123MaknaMerdeka untuk saya dan keluarga adalah tepat di bulan ini saya dan keluarga kecil saya pindah ke rumah yang baru.
Walaupun gak besar, tapi kami sangat nyaman karna rumah kami sendiri dan bisa kumpul bareng keluaga kecil kami.
Selama ini saya, istri dan 1 anak kami masih tinggal di rumah mertua.
Bukannya tidak bersyukur, justru kamu sangat bersyukur bisa tinggal di rumah orang tua. Tapi kami tidak ingin merepotkan mereka dengan kehadiran keluarga kecil kami.. Niat kami pindah adalah kami ingin belajar mengerjakan segala sesuatunya sendiri, tanpa bantuan dari manapun.
Setelah kurang lebih 2 tahun saya dan istri menabung mengumpulkan uang muka, alhamdulilah tahun ini bisa terealisasi dan kami sudah bisa menempati rumah baru kami. Ini semua juga pastinya berkat doa dari mertua kami yang kami sayangi.
Sekarang kami sedang belajar untuk menjadi keluarga yang seutuhnya, doakan kami ya. Semoga dengan adanya rumah baru ini, keluarga kami semakin kompak!
Itulah makna merdeka untuk saya dan keluarga kecil saya.
denik eka
Kamis, 31/08/2017 22:22
Bagiku merdeka adalah bebas. Bukan yang tanpa batas tapi bebas penuh kreatifitas. Dan untuk menjadi kreatif tentunya sebuah tempat yang nyaman dan tenang sangat dibutuhkan. Apalagi kalau bukan rumah sendiri? Rumah adalah tempat untuk segala aktifitas sekaligus berkarya. Yang pasti saat di rumah aku tidak pernah memakai topeng, aku bebas menjadi diriku sendiri tanpa perlu khawatir pada cibiran dunia luar. Aku bisa menangis dengan keras ataupun tertawa dengan lepas. Aku bisa merasakan hangatnya kebersamaan bersama keluarga atau seru-seruan bareng teman. Saat aku lelah berjuang di dunia luar, rumah adalah tempat yang sangat ingin aku tuju. Aku bisa melepas segala penat, aku bisa merenung, memikirkan banyak rencana masa depan atau solusi segala masalah yang aku hadapi. Aku bebas melakukan apa saja yang aku inginkan di rumah. Aku merdeka saat aku berada di rumah.
Rima Triani
Kamis, 31/08/2017 22:37
Trisanti Olivia
Kamis, 31/08/2017 22:49
#123MaknaMerdeka punya properti sendiri versiku sebagai pecinta lomba foto adalah bisa bebas merealisasikan imajinasiku dan karya2 fotoku pada tiap sudut ruangan dalam rumahku, aku bebas mengatur dan melakukan apapun yang aku inginkan pada rumahku seperti bebas memberi kreasi pada dinding di rumahku sebagai background utk foto dan bebas memberikan sentuhan dengan tema yang bisa aku sesuaikan dengan kebutuhanku pada setiap sudut ruang yang ada. Aku bebas mengekspresikan diriku yang sebenar2nya tanpa takut orang lain terganggu akan hal itu. Aku bebas berkarya di rumahku sendiri. Aku bebas menikmati proses dan hasil dari karyaku di rumahku sendiri. Aku bebas, aku puas.. Aku merdeka!!! @rumah123.com #123MaknaMerdeka
Bunda Luna
Kamis, 31/08/2017 23:39
#123MaknaMerdeka Bagi saya rumah adalah sebuah investasi jangka panjang, bukan hanya tempat berteduh. Sejak ditinggal alm. suami pada tahun 2008, otomatis saya mengemban tugas ganda yakni sebagai seorang ibu sekaligus ayah.
Sebagai cadangan tabungan anak, alasan saya membeli property sebuah rumah type 45 pada tahun 2014 lalu untuk tempat tinggal kami berdua. Bukan perkara yg mudah untuk memperoleh acc kredit dari sebuah bank , setelah sebelumnya muncul beberapa kali penolakan.
Memiliki rumah sendiri diusia 30 an menjadi salah satu goals saya. Alhamdulillah keinginan itu dapat terwujud. Dari hasil keringat sendiri, sedikit demi sedikit menabung, dan menyimpannya dalam bentuk property yg bernilai jual. Terletak di tengah kota, dengan tetangga yg baik hati dan seperti keluarga sendiri. Lokasi juga strategis dekat dengan RS, pasar / pusat pertokoan, dan pusat kota.
Bila suatu saat saya ingin menjual rumah ini pun, harganya semakin tinggi. Lewat situs @rumah123com bisa membantu saya menjualnya dengan penawaran harga yg bagus.
demikianlah #123MaknaMerdeka bagi saya adalah saat kita bisa mencapai goals/ impian yg kita idam2kan selama ini.
Novita Gunawan
Kamis, 31/08/2017 23:54
Merdeka itu kalau bisa punya SATU rumah, biar kamarnya cuma DUA, dan meski ditinggali hanya TIGA orang, tapi kepemilikan sendiri. Apalagi kalau punya rumahnya itu berkat kerja keras sendiri, biarpun masih nyicil - bukan dari hibah apalagi hasil rebutan warisan sama saudara. Itu baru MERDEKA! Tak ada lagi kisah tak enak pulang malam sehabis nonton bioskop midnite, atau tak nyaman bangun kesiangan padahal hari libur akibat malamnya begadang maraton GOT dari season pertama. Yang mana semua itu terjadi kala kamu sudah menikah, bahkan sudah punya anak, tapi masih numpang di rumah orang tua atau mertua. Itu seperti jadi orang tua dengan rasa remaja, sudah legal untuk melakukan banyak hal, tapi terbentur rasa ga enakan. Makanya, biar cuma punya satu rumah sederhana, yang dalamnya cuma ada dua kamar tidur buat aku suami dan anak, dan kami diami cuma bertiga, asal rumahnya punya sendiri, pasti rasanya merdeka dalam hati.
#123MaknaMerdeka
Dian Marlini S
Selasa, 05/09/2017 13:55
Pengen Irit Pemakaian AC? Coba Bikin Rumah Kaya Gini Deh Gaes!
Tips & trick
66